psikologi bahasa tubuh pria
Self Development

Psikologi Bahasa Tubuh Pria Dan Wanita Bila Berbohong

Psikologi bahasa tubuh pria dan wanita sangat menarik untuk dikaji.

Para ahli bilang bahwa bahasa tubuh mendominasi hampir 70-90 persen dari cara Anda berkomunikasi dengan siapapun.

Oleh sebab dominasi tersebut, Anda patut untuk belajar perihal bahasa tubuh karena dengan memahami bahasa tubuh, Anda bisa menggunakannya untuk memahami dan belajar membaca pikiran orang lain.

Bentuk-bentuk bahasa tubuh yang dapat Anda pelajari adalah: ekspresi wajah, tatapan mata, gerak bibir, postur, gesture dan jarak fisik.

Yuk kita mulai.

#1 Mata & Ekspresi Wajah

Banyak orang bilang kalau mata adalah jendela hati karena itu mata juga bisa menjadi salah satu bentuk bahasa tubuh yang patut Anda perhatikan.

Untuk itu, perhatikan kontak mata, gerakan, kedipan dan pembesaran pupil mata seseorang saat Anda berkomunikasi dengan mereka.

Oleh karena, mata bisa mengungkapkan apa yang sedang mereka pikirkan dan rasakan.

Perhatikan apakah orang tersebut melakukan kontak mata atau malah sering mengalihkan pandangan matanya dari Anda.

Tak lupa, perhatikan juga apakah pupil mata mengalami perubahan atau bagaimana gerakan mata saat mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda.

Seperti mata, ekspresi wajah juga merupakan salah satu bentuk bahasa tubuh yang bisa anda gunakan untuk mengetahui sesuatu.

Dimanapun Anda berada, ekspresi wajah setiap orang sama dan sifatnya universal karena itu ekspresi wajah takut dimanapun akan sama.

Ekspresi wajah yang bisa Anda baca adalah : ekspresi wajah takut, marah, sedih, dan bahagia.

Oleh karena sifatnya yang universal tersebut, Anda bisa mengunakannya untuk membaca pikiran orang di belahan dunia manapun.

Makro vs Mikro

Kalau bicara ekspresi wajahj, sudah pasti yang paling sering terlihat adalah ekspresi wajah bahagia.

Ekpresi wajah bahagia terlihat dari senyuman yang asli yakni senyum ketika otot-otot di sekitar mata ikut terlibat.

Anda dapat melihatnya misalkan dari kerutan yang muncul di sudut mata, serta penyempitan kelopak mata secara horizontal karena pipi terangkat karena senyuman.

Yang menarik dari ekspresi wajah adalah perbedaan ekspresi makro dan mikro.

Ekspresi makro selalu terlihat jelas saat seseorang berada di sekitar orang-orang yang mereka kenal.

Oleh karena sudah sama kenal, ekspresi makro bisa jelas terlihat dan berlangsung lebih lama, bisa setengah detik sampai lima detik.

Sementara itu, ekspresi mikro terjadi sangat halus dan kadang tak terlihat karena berlangsung hanya sepersekian detik.

Ekpresi mikro terjadi tanpa disadari, sifatnya lebih spontan dan menjadi dasar Anda untuk membaca ada tidaknya sinyal merah.

Oleh karena itu, Anda bisa mendapatkan kebenaran dari ekspresi wajah mikro.

Contoh Ekspresi Mikro

Perhatikan apakah orang yang Anda ajak bicara itu sedang bahagia, sedih, marah, benci, jijik lewat ekspresi-ekspresi berikut:

Rauh wajah kesedihan (sadness) : Raut wajah sedih terlihat dari area sekitar mata dimana ujung bagian dalam alis bisa tertarik ke atas dan ke bawah. Mulut membentuk sudut yang menurun, bibir atas ditekan dan turun serta bibir bawah menonjo keluar.

Wajah dengan ekspresi Marah (anger): Alis akan ditarik ke bawah dan ke dalam dan matanya akan tertarik keras, sering menyempit. Bibir mungkin akan menempel, rahang mengatup dan rahang bawah menonjol ke depan bila berusaha menahan marah.

Ekspresi Benci (contempt): Wajah tampak seperti senyum tapi menyeringai, sudut mulut ditarik ke atas, mata agak menyempit dan alis sedikit tertarik dengan pipi yang sedikit menonjol secara tegas.

Raut wajah Jijik (disgust): Alis ditarik bersamaan ke arah bawah, dan pipi terangkat. Hidung sering berkerut, dan bibir atas bisa jadi melengkung ke atas, dengan gigi yang terkatup.

Wajah ekspresi Terkejut (surprise): Mata akan terbuka lebar diikuti alis yang naik dengan mulut sedikit sedikit terbuka.

Ekspresi Takut (fear): Alis mata mungkin terangkat, dengan kerutan di sekelilingnya. Kelopak mata bawah tertarik, dan kelopak mata atas juga bisa naik, menunjukkan bagian putih mata di atas iris.

Bila Anda belum memahami ekspresi-ekspresi tersebut, Anda bisa mencobanya untuk menghayati bagaimana bila Anda sedang bahagia, sedih, benci, jijik, takut, terkejut, marah dan lakukan di depan kaca.

Anda bisa tahu seperti apa ekspresi-ekspresi wajah dimaksud dengan cara Anda mempraktekkan langsung.

#2 Posture & Gesture

Memperhatikan posture & gesture bisa menjadi cara Anda mengetahui isyarat dari beberapa bahasa tubuh.

Posture berarti, Anda mencoba membaca bagaimana cara orang memposisikan sebagian atau keseluruhan tubuh mereka.

Oleh sebab, posture bisa memberikan banyak informasi perihal perasaan, kepribadian, kepercayaan diri, keterbukaan ataupun kepatuhan seseorang.

Posture, Tangan & Kaki

Contohnya, bila duduk Anda tegak, bisa jadi sedang menunjukkan perhatian, da keseriusan terhadap apa yang terjadi di sekitar Anda.

Sebaliknya, bila posisi duduk Anda dengan tubuh agak membungkuk ke depan atau berpangku tangan bisa jadi itu menyiratkan bahwa Anda sedang bosan atau malas untuk melakukan sesuatu.

Posisi lengan yang disilangkan mungkin menunjukkan bahwa Anda sedang merasa defensif, melindungi atau menutup diri.

Lalu, berdiri dengan tangan di pinggang bisa jadi memperlihatkan bahwa Anda berkuasa dan dominan terhadap yang lain.

Menggenggam tangan di belakang punggung mungkin menunjukkan bahwa Anda sedang merasa bosan, cemas, atau bahkan marah.

Posisi duduk dengan salah satu kaki diangkat dan diletakkan pada kaki lainnya bisa jadi menunjukan Anda memasang penghalang, tertutup dan tak acuh terhadap orang lain.

Pada gambar berikut, Anda tentu sudah paham mana bahasa tubuh yang menunjukkan percaya diri, dominasi dan kenyamanan (“High Power”) dan mana yang sebaliknya (“Low Power”).

Ilustrasi Posture, Lengan & Kaki

Gesture (Isyarat Gerak)

Gesture adalah isyarat dari gerakan yang bisa merupakan gerakan tangan, bahu, kepala atau bagian tubuh lainnya untuk mengkomunikasikan berbagai perasaan dan pikiran.

Perhatikan, gesture bisa juga berupa gerak kombinasi dari beberapa gesture lainnya misalkan saat Anda mengucapkan selamat jalan dan hati-hati di jalan, Anda kadang melambaikan tangan sambil memberikan salam “kiss bye” kepada famili Anda.

Pada Gambar berkut terlihat postur dan gesture dan Anda pun bisa mengerti siapa yang menyimak diskusi dengan bersiaga, mendengarkan dengan tenang, siapa yang sedang protes dan siapa yang bisa dominan memutuskan.

Inilah bahasa tubuh, tanpa kata-kata Anda sudah mengerti apa yang terjadi dari karena Anda bisa membaca bahasa tubuh.

psikologi bahasa tubuh pria
Ilustrasi Gesture Image by Keith Johnston from Pixabay

#3 Batas & Jarak

Selain itu, Anda pun bisa melihat bahasa tubuh seseorang dari cara mereka membuat batas jarak dengan Anda.

Ada jarak intim yang merupakan jarak hubungan dekat antara orang tua dan anak misalkan jarak Anda dengan anak Anda saat Anda bicara berbisik padanya. 

Kemudian, ada juga jarak pribadi yang biasa terlihat dari kedekatan antar anggota keluarga, teman dekat dan sahabat. Karena semakin dekat seseorang biasanya jarak keduanya tidak akan terlalu jauh.

Ada lagi, jarak sosial yang terlihat dari interaksi antara orang dengan kenalan mereka, sahabat, rekan kerja.

Juga ada jarak publik, dimana seseorang berada cukup jauh dari orang-orang lainnya.

Penting dicatat bahwa batasan jarak yang dibutuhkan individu bisa bervariasi tergantung dari budaya , kebiasaan dan tentu saja perasaan.

Semakin jauh jarak Anda dari seseorang, semakin terlihat bahwa Anda tidak mau diganggu atau Anda lebih memilih untuk menyediri.

Image by inkapinka from Pixabay

Latihan Bahasa Tubuh

Di bawah ini adalah tiga deskripsi bahasa tubuh. Lihat apakah Anda dapat memahami apa yang diungkapkan, dan bandingkan dengan jawaban di bawah ini.

Contoh 1:

Seseorang duduk dengan bahu merosot, lengan bersilang, kaki bersilang dengan satu kaki bergerak-gerak. Bibir ditekan rapat, alis sedikit rapat. Orang tersebut menempatkan dirinya pada posisi yang jauh dari orang-orang di sekitarnya.

Jawaban 1:

Orang ini mungkin merasa cemas dan tidak aman, tidak merasa nyaman dengan orang-orang di sekitarnya, kurang percaya diri, dan tidak merasa terbuka untuk didekati.

Contoh 2:

Seseorang berbicara dengan volume yang dapat didengar dengan jelas oleh semua orang yang sedang diajak bicara. Gerakan tangan lebar dibuat saat berbicara. Duduk dengan punggung tegak dan bahu ditarik ke belakang. Terkadang menyentuh orang di sebelahnya untuk menekankan suatu hal. Alis mata terlihat rileks dan kontak mata konsisten dibuatnya terhadap lawan bicara. Tersenyum pada saat yang tepat dengan melibatkan seluruh wajah dan menyempitkan mata.

Jawaban 2:

Orang ini santai dan percaya diri, tampil alami dengan cerminan sebagai pemimpin yang terhubung dengan orang lain. Dia merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan tidak merasa takut akan penilaian orang terhadap dirinya.

Contoh 3:

Seseorang berdiri dengan kaki dimana jarak kedua kaki cukup lebar. Dia berbicara tangan disilangkan. Tersenyum tapi tanpa menatap mata. Kadang-kadang ekspresi wajah mikro tertangkap di mana alis tertarik ke atas dan kerutan terbentuk di antara keduanya, bibir saling menempel, dan mata melebar. Selalu menjaga jarak diantara orang-orang sekitar.

Jawaban 3:

Ini adalah contoh seseorang yang mencoba menutupi perasaannya dengan tampil seolah-olah percaya diri dan dominan, tetapi mungkin agak sedikit gugup dan takut atau kesal.

Sinyal “Bendera Merah” Tanda Bohong?

Oleh karena begitu luasnya pembahasan mengenai bahasa tubuh, maka kita akan langsung saja pada diskusi bagaiamana mengetahui saat kapan ada isyarat tertentu yang bisa terbaca.

Pembahasan kali ini kita fokus pada bahasa tubuh yang mengisyaratkan “bendera merah” tanda-tanda adanya kebohongan atau sesuatu yang ditutup-tutupi.

Saat Anda melihat bahasa tubuh tertentu, bisa jadi itu adalah sinyal “bendera Merah” yang harus Anda waspadai berdasarkan buku dari Lilian Glass Phd.

Bukunya sendiri berjudul: “The Body Language of Liars

Menghindar Tatapan

Perhatikan bila tiba-tiba orang yang Anda ajak bicara mengalihkan pandangan mata dari Anda tanpa sebab yang jelas selain karena mendengar ucapan Anda yang meminta klarifikasi.

Biasanya, mereka melakukan hal tersebut karena mereka ingin menghindar agar Anda tidak membaca kebohongan di mata mereka.

Menatap Langsung

Sebaliknya malah bisa terjadi, orang yang Anda ajak bicara tiba-tiba malah menatap Anda dengan tatapan yang tidak nyaman, tanpa berkedip dengan mata terbuka lebar.

Ini merupakan taktik untuk menutupi sesuatu sehingga seolah-olah dia benar-benar jujur pada Anda.

Image by Engin Akyurt from Pixabay

Menatap Sinis

Tiba-tiba, menatap disertai pandangan sinis juga menjadi bendera merah.

Tatapan mata memang tidak harus selalu melotot, tatapan mata dengan pandangan sinis bisa menandakan mulai muncul bendera merah.

Mata menatap sinis seperti mengisyaratkan bahwa mereka sedang mengatakan yang sebenarnya bukan sedang menyembunyikan sesuatu.

psikologi bahasa tubuh pria

Mata Terbuka Seolah Terkejut

Masih di mata, bila tiba-tiba Anda melihat ekspersi mata melebar, alis serta dahi terangkat seolah terkejut.

Maka saat ini terjadi, bagian putih mata menjadi jauh lebih terlihat dan mata tampak besar guna menunjukkan seolah-olah dirinya tak percaya dan tak mungkin melakukan kebohongan yang ditujukan kepada mereka.

Image by Robin Higgins from Pixabay

Ekspresi Wajah Contempt

Bila Anda jeli, ekspresi wajah contempt bisa menunjukkan adanya kebohongan atau sesuatu yang ditutupi.

Terlihat dalam gambar ekspresi wajah contempt seolah ekpresi sinis, tidak suka, anggap remeh, marah dan merasa diri berkuasa.

Inilah ekspersi wajah contempt, dan Anda harus benar-benar perhatikan sebab ekspresi ini merupakan ekspresi wajah mikro.

ARtinya, berlangsung cepat dan terkadang Anda tidak bisa melihatnya, tetapi menjadi pertanda bendera merah agar Anda lebih waspada.

Melindungi/Menutup Bibir

Tanda adanya kebohongan adalah bahwa seseorang secara otomatis menutup mulut saat tidak ingin berurusan dengan suatu masalah atau menjawab pertanyaan.

psikologi bahasa tubuh pria
Image by Gerd Altmann from Pixabay

Mengatup Bibir

Orang terkadang mengatup bibir secara tidak sadar untuk mengatakan pada diri sendiri agar tidak berbicara terlalu banyak.

psikologi bahasa tubuh pria
Image by Gerd Altmann from Pixabay

Mengigit Bibir

Terkadang orang enggigit bibirnya tepat sebelum atau saat mereka berbohong.

Saat seseorang mengatakan sesuatu kepada Anda dan tiba-tiba berhenti lalu menggigit bibir, kemungkinan besar, dia baru saja mengatakan kebohongan atau menghilangkan informasi terkait.

Sama seperti mengatup bibit, menggigit bibir dalam konteks ini adalah sinyal bawah sadar dan melindungi diri untuk tidak mengatakan apa-apa lagi.

Mulut & Bibir Kering

Anda tentu pernah melihat seseorang yang seperti kehausan saat sedang bicara dengan Anda, mulutnya tampak kering dan bila dipersilahkan minum dia langsung minum habis.

Seseorang yang berbohong akan merasa bibir dan mulutnya kering karena penurunan saliva yang disebabkan oleh rasa stress.

Perhatikan juga bahasa tubuh saat mereka berusaha untuk membuat bibir dan mulut nya untuk tetap basah misalkan dengan menelan ludah atau mengosok-gosok bibir dengan tangan.

Terlihat Gelisah atau Diam Kaku

Sinyal yang bisa Anda lihat dari seseorang ketika menyembunyikan sesuatu adalah badan yang terlihat gelisah.

Ini karena orang tersebut merasakan stres dan tekanan yang membuatnya seolah-olah ingin melarikan diri dari Anda.

Di sisi lain, seseorang yang berbohong mungkin tidak bergerak sama sekali karena tubuhnya merespon dengan sikap berjaga-jaga bila terjadi tuduhan yang memojokkan mereka.

Image by Free-Photos from Pixabay

Perubahan Posisi Kepala

Ketika seseorang berbohong, Anda akan sering melihat bermacam-macam gerakan kepala yang aneh atau canggung.

Bisa saja, orang tersebut akan memiringkan kepalanya, menyentaknya kebelakang, membungkuk atau memiringkannya ke satu sisi.

Bila, Anda  melihat seseorang tiba-tiba melakukan salah satu gerakan tersebut, terutama setelahnya Anda telah mengajukan pertanyaan tajam kepadanya, ini bisa jadi “bendera merah” kemungkinan ada sesuatu yang ditutupi alias tidak jujur.

psikologi bahasa tubuh pria
Image by Pexels from Pixabay

Menunjuk

Salah satu bahasa tubuh untuk menyembunyikan sesuatu dan berusaha menyakinkan orang lain adalah dengan berbicara menunjuk-nujuk. Hati-hati bila tiba-tiba seseorang melakukan hal tersebut bisa jadi dia memang sedang berbohong.

Psikologi bahasa tubuh pria
Image by ashish choudhary from Pixabay

Menyembunyikan Tangan

Saat orang berusaha menutupi sesuatu, mereka sering kali menyembunyikan tangan mereka entah itu di saku celana depan, belakang ataupun di bawah sesuatu.

Dalam konteks biasa, orang bisa jadi memasukkan tangan mereka untuk membuat diri nyaman, tetapi bila tiba-tiba orang yang berbicara dengan Anda menyembunyikan tangannya?

Image by Pexels from Pixabay

Mengangkat Bahu

Gerakan bahu tiba-tiba bisa menjadi pertanda sesuatu.

Ketika seseorang tiba-tiba mengangkat bahu saat membicarakan sesuatu maka bisa jadi kemungkinan besar dia berbohong kepada Anda.

Image by Robin Higgins from Pixabay

Menyentuh Leher / Kerah

Seseorang yang tiba-tiba menyentuh leher juga bisa menjadi pertanda karena sesungguhnya dia sedang berusaha melindungi bagian terlemahnya yaitu leher meskipun sentuhan tersebut dia lakukan secara tidak sadar.

Saat orang menarik-narik kerah kemeja atau sisi leher mereka, atau tiba-tiba melonggarkan ikatan dasi bisa jadi itu juga mengindikasikan penipuan atau kemarahan.

Biasanya terjadi seteleh mendengar kebenaran yang tidak membuat nyaman dan tiba-tiba tubuhnya merasa gerah.

Memeras Tangan/Menggigit jari dan kuku

Saat orang gugup atau cemas, beberapa dari mereka memiliki kebiasaan untuk menggigit jari dan kuku. Sebagai upaya mereka mereda rasa stress dan ketegangan.

Gesture dimana seseorang sering menggosok tangan, menggaruk, memeras tangan, memainkan jari, mengentuk dengan jari juga bisa menjadi pertanda untuk menghilangkan ketegangan karena berbohong.

Membaca Bahasa Tubuh Yang Efektif

Konteks

Anda harus memperhatikan konteks.

Maksudnya begini, Anda berbicara dengan teman Anda yang tidak menatap mata jangan langsung di tafsirkan dia lagi berbohong.

Bisa jadi, konteksnya adalah budaya keluarga yang menyebabkan dia tidak terbiasa bicara dengan menatap mata teman bicara.

Contoh lain, seseorang bisa saja melipat tangan di dada bila dia merasakan dingin saat bicara dengan Anda dan ini bukan karena dia ingin merasa dominan atau berkuasa terhadap Anda.

Demikian pula, seseorang mungkin saja menggosok hidung terus-menerus karena dia lagi sakit flu bukan karena ingin bohong.

Seseorang yang sedang diwawancarai untuk suatu pekerjaan akan gugup diawal dan bukan berarti dia sedang berbohong.

Inilah konteks, Anda harus bisa melihat situasi, kondisi dan saat apa terjadi beberapa sinyal “bendera merah”.

Baseline

Adalah penting untuk membangun “Baseline” atau “Dasar” saat Anda berusaha untuk mengamati bahasa tubuh seseorang.

Sebagian orang memiliki kebiasaan untuk menggigit jari. Kapanpun itu dan dimanapun itu.

Sehingga Anda tidak bisa langsung menghakimi bahwa mereka telah berbohong hany karena mereka menggigit-gigit jari.

Contoh lain, Anda sedang berbicara dengan teman dekat Anda dan Anda tahu kalau dia tidak pernah menatap mata Anda saat berbicara.

Oleh karena, Anda sudah kenal betul perilaku teman Anda, maka Anda tidak akan merasa aneh.

Anda justru akan merasa aneh bila tiba-tiba teman Anda menatap mata Anda saat dia berbicara.

Maka temukanlah saat kapan, orang tersebut melakukan bahasa tubuh yang berbeda. Dengan kata lain saat kapan mereka keluar dari baseline mereka.

Dalam pembahasan bahasa tubuh diatas, Anda akan selalu membaca kata “perhatikan bila tiba-tiba”. Bila tiba-tiba ada bahasa tubuh yang berbeda maka itulah pertanda.

Tentu saja, hal ini tidaklah mudah apalagi bila Anda bertemu dengan orang baru alias orang yang sama sekali belum Anda kenal.

Trik yang bisa Anda gunakan adalah cobalah untuk berbicara sesuatu yang membuat mereka nyaman terlebih dulu.

Perhatikan bahasa tubuh mereka saat mereka relax dan nyaman. Itulah baseline mereka.

Clusters

Kemudian, adalah salah besar bila Anda hanya mencari satu sinyal “Bendera Merah” sebagai petunjuk yang berdiri sendiri.

Misalkan itu tadi, Anda melihat orang yang Anda ajak bicara tak mau menatap mata Anda dan berdasarkan hal tersebut Anda langsung menyimpulkan bahwa dia sedang berbohong pada Anda.

Padahal banyak bahasa tubuh lain yang menyertai dan memperkuat seseorang sedang berbohong pada Anda.

Jadi, carilah petunjuk berdasarkan rangkaian bahasa tubuh alias beberapa sinyal “bendera merah” untuk sampai pada kesimpulan bahwa dia berbohong.

Untuk mendapatkan kesimpulan yang cukup akurat, Anda harus mencari “cluster” alias sekelompok petunjuk dari postur, bibir, ekspresi wajah, dan gesture.

Sangatlah mudah untuk buat orang lain menampilkan satu petunjuk, tetapi, hampir tidak mungkin untuk memanipulasi beberapa petunjuk yang mengarah kepada kesimpulan adanya kebohongan.

Latihan Konteks, Baseline dan Clusters

Photo credit The New York Times

Dari gambar diatas, Bill clinton sedang memberikan pernyataan terkait tuduhan tertentu.

Konteks: Memberikan Pernyataan di depan Press terkait tuduhan tertentu

Baseline: Biasanya Bill selalu ramah dalam setiap konferensi press, tapi tidak kali ini

Clusters: Perhatikan sinyal-sinyal “Bendera Merah

  • mata menatap sinis
  • ekpresi wajah contempt
  • kepala miring
  • menunjuk dengan jari

Nah, bagaimana kesimpulan Anda?

Deteksi kebohongan juga bisa dilakukan dengan secara simultan memperhatikan struktur kata -kata yang diucapkan.

Baca juga:

Demikian sahabat, semoga menambah wawasan kita selalu.

Salam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights