cara melatih konsentrasi anak
Self Development

Cara Belajar Melatih Konsentrasi Belajar Anak

Apakah Anda sudah tahu cara belajar melatih konsentrasi anak Anda atau Anda sendiri agar bisa menyerap semua informasi dengan cepat dan mudah?

Bayangkan bila Anda bisa memasukkan informasi kedalam memori Anda tanpa harus susah payah.

Anda bisa menghilangkan pikiran-pikiran nga penting di kepala Anda dengan cepat, dan Anda bisa konsentrasi dalam segala hal.

Tidak itu saja, Anda bahkan bisa mengajarkannya kepada anak Anda agar mereka bisa lebih konsentrasi setiap belajar.

Melatih Konsentrasi Dengan Merasakan Tenang

Qui-Gon Jinn dan Anakin Skywalker

Bila Anda penggemar film Star Wars, Episode 1: Phantom Menace sebenarnya telah memberikan pesan yang sangat baik perihal kondisi seperti apa yang dimaksud dengan fokus dan konsentrasi itu.

Alkisah, “Qui-Gon” seorang Master Jedi terpaksa harus mendarat di planet “Tatooine” karena pesawatnya membutuhkan generator.

Di planet tersebut, sang Master bertemu dan berteman dengan seorang bocah kecil bernama “Anakin Skywalker”, seorang bocah cilik yang merupakan budak dari juragan “Watto”.

Meskipun seorang budak, Anakin Skywalker memiliki keahlian yang menurut sang Master sangat spesial dan bisa berguna nantinya menyeimbangkan alam semesta.

Sang bocah Anakin tersebut bahkan sudah bisa menciptakan robot, merakit pesawat ringan dan mampu untuk mengendarainya.

Hanya sang Master Jedi yang bisa melihat kepiawaian bocah cilik Anakin, meskipun tidak semua orang dapat mengetahuinya.

Oleh karena penglihatannya tersebut, sang Master Jedi kemudian mengikutsertakan Anakin dalam suatu ajang balap pesawat ringan berkecepatan supersonic.

Tidak hanya itu, sang Master Jedi bahkan berani melakukan taruhan dengan Watto agar bila Anakin menang maka Watto harus mau membebaskan Anakin.

Anakin harus dibebaskan dari perbudakan Watto dan Watto juga harus mau memberikan suku cadang generator yang dibutuhkan sang Master Jedi.

Disini, Anda bisa melihat bahwa pertaruhan begitu besar dengan keraguan apakah si bocah Anakin bisa menang atau paling tidak sampai ke garis finish dengan selamat.

Saat balapan akan dimulai, sang Master Jedi berpesan kepada Anakin sebagai berikut:

Remember, concentrate on the moment. Feel, don’t think. Use your instincts. And the force be with you.

Ingat, konsentrasi pada saat ini, rasakan dan jangan pikirkan. Gunakan insting dan semoga Alam Semesta bersamamu.”

Pesannya jelas, Anakin harus hanya memikirkan saat ini, jangan pikirkan yang lain. Rasakan dan gunakan insting untuk meraih kemenangan.

Apakah Anakin berhasil memenangkan perlombaan dan meraih kebebasannya?

Master Oogway dan Master Shifu

Kita tunda dulu bagaimana hasil akhir nasib bocah Anakin, sebab dari apa yang dikatakan sang Master mungkin itulah yang dimaksud dengan konsentrasi yang Anda inginkan.

Saya malah teringat pada salah satu adegan Film “Kung Fu Panda” saat terjadi dialog antara Master Oogway dan Master Shifu.

Sang Master Oogway baru saja mendapat penglihatan bahwa musuh mereka “Tai Lung” akan menyerang perguruan Kung Fu Master Shifu.

Mendengar hal tersebut Master Shifu seketika langsung bertanya apa yang harus mereka lakukan? Master Oogway cuma menjawab:

Your mind is like this water, my friend. When it is agitated, it becomes difficult to see. But if you allow it to settle, the answer becomes clear.”

Pikiran Anda seperti air, temanku. Saat dia terganggu, dia akan sulit untuk melihat. Namun, jika Anda membiarkan untuk tenang, jawabannya akan menjadi begitu jelas.

Seperti ada kesamaan nasehat dari para Master bahwa untuk bisa berpikir dengan jelas Anda justru harus membuat pikiran Anda untuk tenang.

Benar terjadi, Tai Lung akhirnya pun datang menyerang perguruan Kung Fu Master Shifu. Terjadi duel seru, Master Shifu nyaris celaka.

Muncullah si “Po”, si Panda gendut murid Master Shifu yang semula diragukan bisa mengatasi Tai Lung. Namun, kekuatan diri Po muncul dan Tai Lung bisa dikalahkan.

Kayaknya ni, kuncinya adalah ketenangan yang tetap siaga itulah konsentrasi yang dinginkan, tetapi bagaimana cara meraihnya?

Para pendekar Kung Fu biasa selalu diinstruksikan untuk melakukan meditasi agar mencapai ketenangan diri tersebut, apakah Anda juga harus melakukan meditasi?

Mungkinkah juga anak-anak harus diajarkan meditasi?

Teknik “Hakalau”

Ternyata, Anda tidak usah melakukan meditasi karena ada ilmu NLP yang bisa Anda gunakan untuk cara belajar melatih konsentrasi dimaksud.

Ilmu tersebut dikenal dengan istilan “Learning State

Belakangan sebutan untuk ilmu NLP yang satu ini sudah banyak dikenal dengan istilah lainnya, yaitu “Peripheral Vision”, “Hakalau” ataupun “the Now state”.

Terry Elston salah seorang praktisi NLP di websitenya bilang bahwa salah seorang temannya mengajarkan ilmu ini kepada temannya bermain golf.

Cuma dalam waktu 5-6 menit, temannya tersebut menjadi lebih konsentrasi dan permainan golfnya pun meningkat.

Pak Terry pun pernah melatih ilmu ini kepada anak sekolah dan melihat ada perkembangan yang sangat baik.

Anak-anak menjadi memiliki kemampuan konsentrasi, menyaring informasi dan memanggil kembali informasi tersebut dengan baik.

Mari kita ingat saja ilmu berikut ini sebagai “Hakalau” biar lebih mudah diingat dan keknya ngampang dieja dengan lidah Indonesia kita.

Lebih lanjut, bila Anda sudah mahir dengan ilmu Hakalau ini maka Anda bisa:

selalu menjaga kesadaran indera Anda; membuat sistem syarat lebih rileks; mengendalikan self-talk;

mencapai kondisi optimal untuk setiap kegiatan seperti belajar, presentasi, pelatihan; memiliki kemampuan untuk lebih sadar terhadap perasaan atau tindakan orang lain.

Kenapa bisa begitu?

Itu semua bisa terjadi karena Anda akan berada dalam kondisi siaga dan fokus, tetapi bisa tetap waspada dan memahami semua yang terjadi dengan baik.

Pikiran Anda tenang, Anda berada pada kondisi sekarang sehingga Anda bisa melihat segala sesuatunya dengan baik.

Detail Latihan “Hakalau”

Wow, rupanya ini jawaban yang terbaik sehingga Anda tidak perlu melakukan meditasi yang lama untuk mencapai kondisi pikiran tenang.

Cukup dalam 5 menit, bahkan bisa sekejap, Anda sudah berada dalam kondisi tersebut.

Bagaimana cara menerapkan ilmu Hakalau untuk cara belajar melatih konsentrasi? Berikut ini caranya:

  • Cobalah rilekskan semua otot-otot tubuh Anda, Anda bisa duduk dengan santai;
  • Sambil menghadap lurus ke depan, pilih satu titik di depan Anda, akan lebih baik bila Anda fokus pada titik sedikit di atas mata Anda, tetapi jangan terlalu tinggi;
  • Saat Anda menatap titik tersebut, jangan hiraukan pikiran Anda, biarkan dia datang dan pergi, tetap fokus hanya pada titik yang Anda pilih di depan Anda;
  • Perhatikan bahwa setelah berberapa saat pelan-pelan penglihatan Anda semakin melebar sambil Anda tetap fokus pada titik di depan Anda;
  • Anda dapat melihat beberapa senti area di luar titik Anda, lama-lama Anda bisa melihat sudut-sudut ruangan, langit-langit dan lantai, semuanya padahal Anda tetap fokus di titik Anda;
  • Ini berarti Anda sudah mengembangkan Peripheral Vision Anda;
  • Tetap terus pertahankan kondisi ini, sampai Anda benar-benar bisa merasakan sekeliling bahkan di balakang Anda.

Buat Pengingat

Latihlah selalu, Anda coba beberapa kali biar benar-benar mampu merasakannya. Bukankah alah bisa karena biasa?

Nah… kalau Anda sudah bisa merasakannya Anda tinggal perintahkan pikiran Anda untuk memanggil kembali perasaan tersebut ketika Anda berucap “Hakalau” atau kata lain yang Anda suka: “Fokus”, “Tenang” dsb.

Kapan Anda perlu kondisi tersebut Anda cukup panggil lagi dengan kata “Hakalau” atau kata yang Anda pilih.

Bila sering berlatih cuma bilang “Hakalau” Anda sekejap sudah bisa berkonsetrasi penuh.

Andai sudah biasa, Anda bisa merasakan bahwa saat di kondisi Hakalau Anda tidak merasakan pikiran masa lalu.

Tidak ada hilir mudik masalah berkecamuk di benak Anda. Pokoknya, Anda hanya rasakan tenang dan tetap siaga.

Kondisi ini bisa Anda ciptakan untuk anak-anak Anda sehingga mereka bisa melatih konsentrasi belajar.

Kalau mereka belajar hendaknya Anda buat mereka untuk bisa merasakan tenang jangan buat tertekan biar peripheral vision mereka berjalan.

Tenang, senang dan bisa merasakan sekeliling ruangan belajar tetapi tetap fokus pada mata pelajaran.

Atau, Anda bisa juga meminta mereka untuk berlatih “Hakalau” bila Anda rasa bahwa anak Anda bisa melakukannya.

Kalau belum, cukup buatlah suasana belajar lebih menyenangkan, tidak stres dan membebani pikiran.

Informasi yang Anda pelajari bisa dipanggil kembali dari memori bila Anda bisa merasakan kondisi saat Anda menyerap informasi tersebut.

Untuk itu, bila Anda bisa merasakan kembali kondisi saat Anda belajar, Insha Allah Anda juga bisa mengingat kembali infromasi yang Anda inginkan itu.

Begitu kata Ahli NLP. Sila dicoba.

Penutup

Lalu bagaimana akhir kisah dari perlombaan Anakin?

Sebelum start dimulai. Pesawat Anakin sempat disabotase sehingga mengalami keterlambatan start karena pesawatnya tak mau maju.

Beruntung, pesawatnya bisa jalan dan mampu menyusul peserta lain.

Sudah start awal terlambat, di tengah arena lomba ada yang coba membuat dirinya celaka. Peserta lain berusaha membuat pesawatnya bertabrakan dengan pesawat Anakin.

Akan tetapi, di balik kesulitan itu semua, Anakin mampu menjadi pemenang, finish pertama dan meraih kebebasannya.

Demikian sahabat semua, cara melatih konsentrasi belajar anak dan Anda sendiri.

Mari kita ingat kembali kata Master Jedi:

Remember, concentrate on the moment. Feel, don’t think. Use your instincts. And the force be with you.”

Caranya, Anda banyak melakukan latihan Hakalau diatas, siapa tahu juga bisa diterapkan untuk melatih konsentrasi anak Anda belajar.

Fokus pada satu titik, jangan hiraukan pikiran Anda, kembangkan peripheral vision Anda dan rasakan Anda bisa melihat sekeliling Anda.

Semoga berkenan dan memberikan manfaat untuk Anda dan keluarga.

Salam…

Baca Juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights