teknik presentasi terbaik
Communication Skills

Teknik Presentasi Terbaik Agar Anda Tidak Ditinggal Audiens

Ada rasa ingin tahu perihal teknik presentasi terbaik yan tidak akan membuat audiens mengantuk atau pergi.

Hal ini cukup membuat penasaran setelah saya ikut seminar lagi minggu lalu. Setelah lama tidak pernah ikut, saya dapat kesempatan lagi untuk hadir dalam suatu seminar yang cukup banyak pesertanya.

Yah namanya juga seminar, sudah pasti menghadirkan para pembicara ahli dibidangnya masing-masing.

Mereka adalah orang-orang yang berkecimpung dalam dunia regulator, akademisi dan praktisi dengan segudang pengalaman.

Namun, entah mengapa dari para pembicara tersebut, saya merasa ada yang enak dan menarik dalam gaya penyampaian materinya dan ada juga yang tidak.

Ada sebagian audiens seperti malah kehilangan perhatian sehingga asyik sendiri dengan handphone dan laptopnya.

Apa si yang membuat beda? Padahal slide presentasi mereka sama. Semua masih menggunakan power point dengan bullet point yang tak menarik.

Tidak ada kaidah presentasi power point yang menarik untuk disimak. Tulisan di slide masih sangat kecil dan satu slide menghadirkan banyak informasi yang bikin mata lelah.

Apakah yang membuat perbedaan itu ada di gaya bicaranya? Atau mungkin karena si pembicara banyak bergerak menghampiri audiens biar bisa dekat?

Tidak juga ternyata. Ada presenter yang menghampiri audiens, tetapi perhatian audiens tidak tertuju padanya tetap cuek sendiri.

Setelah di pikir-pikir dan kayaknya, pendapat dari Carmine Gallo bisa memberikan jawaban yang lebih definitif dengan apa yang saya rasakan itu.

Carmine Gallo merupakan seorang pakar komunikasi dunia, beliau bilang bahwa pembicara yang baik itu punya kriteria berikut:

Teknik Presentasi Terbaik Karena Menguasai Tema 

Mereka bicara sebagai seorang yang menguasai apa yang hendak disampaikannya.

Kalau kriteria ini mah sudah pasti semua pembicara seminar memilikinya karena mereka memang para ahli dibidangnya masing-masing, tapi kriteria selanjutnya tidak semua pembicara mampu melakukannya.

Punya Kemampuan Bercerita

Si pembicara yang menurut saya menarik itu ternyata bisa menyampaikan cerita di dalam presentasinya. Ini yang membedakan seorang pembicara dengan para pembicara lainnya ternyata.

Anda tentu paham kenapa cerita bisa membius orang lain. Salah satunya sudah pernah kita bahas dalam artikel lalu disini karena cerita mampu membuat dan merangsang otak Anda.

Begitu saya ingat-ingat, oiya! si pembicara lagi-lagi yang menurut saya menarik dalam seminar kemarin itu memang menggunakan unsur bercerita dalam presentasinya.

Cerita si pembicara juga bukan cerita yang susah-sudah amat si. Awal presentasi dia buka dengan cerita perihal siapa dirinya. Lahir dimana, besar dimana, sekolah dimana dan terus pengalamannya apa saja.

Dulu saya pernah baca bahwa perkenalan seperti ini seharusnya tidak perlu, tetapi sekarang tidak ada salahnya hal tersebut dilakukan. Apalagi kalau Master of Ceremony alias moderator atau pembawa acara tidak menginformasinya terlebih dahulu maka cerita sedikit perihal pribadi Anda sepertinya tidak mengapa.

Demikian juga saat menyampaikan presentasi. Si pembicara memasukkan unsur cerita perihal pengalaman nyata yang pernah dia terima dan rasakan atas suatu tema yang diangkat di dalam presentasinya. Dan, cerita si pembicara itu menjadi sangat asyik karena dia sampaikan dengan memenuhi syarat berikutnya, yakni:

Teknik Presentasi Terbaik Karena Suara Yang Baik 

Nah ini bedanya lagi, si pembicara menarik mampu bercerita dengan suara dan intonasi yang baik.

Pastilah kita juga sudah pernah membahasnya dalam artikel lalu disini perihal kenapa suara memang patut untuk diperhatikan saat melakukan presentasi.

Tidak perlu seperti seorang pemain teater yang mampu menirukan dan mengubah-ubah suara saat menampilkan satu tokoh, cukup dengan intonasi yang baik dan jelas saja itu sudah menarik audiens.

Selain dari suara yang baik, saya juga melihat bahwa si pembicara mampu memenuhi kriteria lainnya dari Carmine Gallo, yakni pentingnya bahasa tubuh.

Teknik Presentasi Dengan Bahasa Tubuh Yang Baik

Si pembicara memperhatikan betul bahasa tubuhnya. Kembali kita ingat bahwa bahasa tubuh itu sangat penting utamanya adalah pandangan mata dan gerakan tangan.

Pandangan mata si pembicara ke audiens tidak melulu ke slide presentasi. Kemudian, gerakan tangannya juga sangat baik.

Si pembicara kadang mengangkat tangan saat dia bilang ada 4 syarat sambil memperlihatkan keempat jarinya.

Syarat pertama adalah….. syarat kedua adalah…. syarat ketiga dan keempat adalah….. dia tampilkan dengan gerakan tangan dan pengulangan.

Untuk lebih jelasnya perihal bagaimana gerakan tangan saat presentasi juga pernah kita bahas dalam artikel lalu disini pastinya.

Tentu saja dan niscaya itu semua bisa dilakukan karena si pembicara selalu berlatih dan memiliki jam terbang yang baik karena Practise Makes Perfect.

Terlihat benar kalau si pembicara memang seorang yang sudah sering melakukan presentasi dengan cerita, olah vokal dan gerakan tangan yang baik.

Bisa baik saja dalam bercerita, olah vokal dan gerakan tangan sudah oke, apalagi kalau si pembicara mampu memenuhi kriteria lainnya yakni: More Pictures and Share the Stage.

Maksudnya si pembicara mampu menampilkan slide yang memukau audiens tidak melulu ketikan atau copy paste dari word atau text book, tapi dia bisa menghadirkan slide presentasi memukau.

Sedangkan Share the Stage akan bikin presentasi menjadi lebih wow lagi karena ini yang biasa dilakukan oleh pembicara-pembicara kelas dunia seperti mendiang Steve Jobs dan Bill Gates yakni dengan mengundang dan berinteraksi dengan para audiens dan para pakar pembicara lainnya di dalam presentasi atau seminarnya.

Penutup

Demikian para sahabat semua, kriteria pembicara seminar yang menjawab pertanyaan saya perihal kenapa seperti terasa ada pembicara yang mampu menarik audiensnya dan tidak dalam suatu seminar dengan merujuk kriteria yang dikemukakan oleh Carmine Gallo.

Okelah, kalau sahabat masih penasaran juga, coba deh perhatikan saat nanti hadir di suatu seminar apakah memang yang masuk kriteria pembicara menarik dan tidak menarik itu memang seperti apa yang dikatakan Carmine Gallo?

Silahkan mengamati dan semoga menambah wawasan kita bersama ya.

Picture credit: Pixabay

2 Comments

    • Papa Addin

      Hi Rudi, Tidak usah ditunggu sampai nanti bisa ikut seminar. Rata-rata cara orang bicara di depan orang banyak juga bisa dilihat mana yang menarik dan tidak lewat kriteria Carmine Gallo tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights