cara mempengaruhi orang lain
Self Development

Amazing: Cara Mempengaruhi Orang Lain

Bagaimanakah cara mempengaruhi orang lain dan membujuk mereka agar mau mengikuti Anda?

Pembahasan perihal ini ternyata ilmunya sangat banyak dan berjenjang sebab untuk bisa mempengaruhi orang maka semua harus dimulai dari Anda dulu

Setelah itu Anda bisa menjaga aspek non-verbal Anda untuk kemudian baru melakukan prinsip-prinsip persuasi sebagai cara Anda mempengaruhi orang lain.

Mulai Dari Anda

Pak Owen Fitzpatrik, dalam buku “The Charismatic Edge“, bilang bahwa kalau mau bisa mempengaruhi orang lain mulailah dari Anda terutama sekali pola pikir Anda.

Dengan kata lain, sebelum Anda mencoba menyakinkan siapapun, Anda harus yakin dengan diri Anda terlebih dulu.

Oleh karena, keyakinan Anda itu bisa terpancar dan terlihat oleh orang yang mau Anda bujuk dan yakinkan.

Untuk itu, Anda harus memperhatikan beberapa syarat berikut sebelum Anda mau menyakinkan orang lain.

1. Percaya Diri

Orang lain selalu menilai Anda saat Anda bertemu dengan mereka. Mereka bisa tahu apakah Anda orang percaya diri atau tidak. Oleh karena itu, Anda harus tampil percaya diri.

Semakin yakin Anda menemukan, semakin besar kemungkinan itu orang lain akan mempercayai Anda.

2. Ahli

Bicara ahli biasanya bukan berarti Anda menjadi orang yang serba tahu dan bukan bermaksud untuk membuat Anda malah merasa PD karena tidak ahli.

Jangan kuatir, ahli disini berarti Anda bisa memastikan bahwa orang yang Anda ajak bicara bisa melihat Anda bahwa Anda adalah orang yang tahu apa yang Anda bicarakan.

Menurut Pak Owen, hal ini bisa memberikan semacam jaminan bahwa nasehat dan saran Anda memang patut untuk didengar.

3. Disukai

Arti disukai adalah Anda bisa untuk menunjukkan rasa hormat dan perhatian kepada orang yang mau Anda yakinkan.

Semakin Anda menunjukkan kepada mereka bahwa Anda ingin membantu mereka bukan membuat membiarkan mereka menderita, semakin Anda disukai.

Anda disukai bukan karena penampilan semata, tetapi orang melihat Anda sebagai pribadi yang supel terasa dekat dan memiliki keakraban dengan mereka.

4. Punya Kemiripan/Kesamaan

Kemiripan berarti Anda bisa tampil di benak mereka sebagai seseorang yang mengerti apa yang mereka rasakan karena orang akan lebih percaya sama orang yang serasa mirip dengan mereka? sama dengan mereka.

Strateginya macam-macam, bisa Anda gunakan kata-kata yang mereka gunakan, bisa Anda ikuti gaya bicara mereka atau bisa Anda samakan bahas tubuh yang mereka gunakan.

5. Mudah Dipahami

Hati-hati, Anda jangan berkomunikasi dengan bahasa-bahasa yang tidak mudah dipahami atau dimengerti oleh mereka. Pergunakan bahasa dan penjelasan yang mudah dimengerti saat Anda mencoba untuk mempengaruhi mereka.

Orang akan lebih terbujuk ketika mereka tertarik dengan pesan Anda. Oleh karena itu, Anda harus bisa menggunakan contoh-conoth yang mudah dibayangkan, jelas dan mudah diingat.

6. Dapat Dipercaya

Anda menjadi orang yang dapat dipercaya bila orang yang mau Anda bujuk bisa melihat apa yang Anda katakan itu Anda kerjakan.

Sifat dapat dipercaya juga bisa terlihat dari bahasa tubuh yang Anda gunakan oleh sebab itu hindari bahasa tubuh yang menimbulkan ketidakpercayaan orang kepada Anda. Lebih lanjut, kita bahas dalam aspek non-verbal.

7. Terbuka

Syarat diri terakhir adalah terbuka, Anda terbuka untuk menyampaikan pesan Anda, menerima keluhan dan mencari solusi terbaik untuk hal itu.

Jadi, kalau Anda ingin membujuk orang lain maka Anda harus bersikap terbuka perihal apa yang Anda mau.

Anda pun juga mau tertarik untuk membantu orang lain mendapatkan sesuatu sesuai keinginan mereka.

Semua hal tersebut ada pada orang kharismatik, dan Anda pun bisa menjadi kharismatik.

Baca juga: Rahasia Biar Anda Mempesona Seperti Pemimpin Karismatik

Aspek Non-verbal

Tidak kalah penting, Anda juga harus mengetahui aspek non-verbal sebagai modal Anda untuk mempengaruhi orang lain.

Pak David T Abbots dalam bukunya berjudul : “Manipulation: How Secretly Persuade, Emotionally Influence” menambahkan bahwa Anda juga harus perhatikan aspek Non-vebal.

Berikut ini beberapa aspek non-verbal yang harus Anda miliki berdasarkan saran dari Pak David.

1. Bahasa Tubuh Baik

Jaga bahasa tubuh Anda agar bisa menampilkan percaya diri, berwibawa dan tenang. Setiap orang akan menilai Anda saat pertama bertemu Anda dan itu dilakukan dalam hitungan detik.

Mereka bisa mempercayai Anda bila bahasa tubuh dan perkataan Anda bisa kongruen. Jika bahasa tubuh atau suara Anda penuh keraguan, orang lain akan tahu itu.

Hindari pula beberapa bahasa tubuh berikut biar orang lebih percaya Anda:

  • Garuk-garuk tangan,
  • Gigit-gigit kuku,
  • Tangan di hidung, dsb.

Baca juga: Hindari 4 Bahasa Tubuh Ini Agar Maksud Baik Anda Lebih Dipercaya

2. Biarkan Orang Bicara Dan Dengarkan

Saat Anda mencoba membuat seseorang melakukan tindakan tertentu (misalnya: membeli dari Anda), biarkan mereka untuk berbicara detail terlebih dahulu.

Dengan cara ini, Anda mau mendapatkan gambaran pikiran pikiran, tindakan, motivasi, kebutuhan, perasaan, dan perilaku dengan jelas yang nantinya akan membantu Anda menentukan strategi tepat untuk Anda gunakan.

Termasuk dalam hal ini bila muncul keberatan dari mereka maka Anda bisa mengeksplorasi keberatan mereka dengan banyak mendengarkan.

Bila Anda tidak menjadi pendengar yang baik, Anda mungkin tidak bisa menangani setiap penolakan atau keberatan mereka sebab dasar kenapa mereka berkeberatan dengan Anda tidak bisa Anda ketahui.

3. Suara Terjaga

Sebagai seseorang yang ingin bisa membujuk atau mempengaruhi orang lain, Anda perlu untuk selalu berbicara dengan nada rendah dan tegas.

Perhatikan juga intonasi naik turun suara Anda biarkan suara Anda relaks dan penuh wibawa

Selain itu, penekanan kata juga perlu untuk memberikan kejelasan dan tentu saja volume suara disesuaikan dengan jumlah audiens Anda.

Bila Anda berbicara di depan orang banyak, volume Anda bisa keras dan lantang daripada bila hanya berbicara kepada satu orang.

4. Berpenampilan Baik

Penampilan menarik dan menyenangkan tentu menambah faktor pengaruh Anda kepada orang lain.

Dalam hal ini, Anda rapi karena potongan rambut Anda sesuai dengan wajah Anda, pakaian Anda baik dengan gaya busana yang menyesuaikan kewibawaan dan kepribadian Anda.

Cara Mempengaruhi : Prinsip Persuasi

Baiklah kita mulai dengan bagaimana cara mempengaruhi, membujuk dan menyakinkan orang dengan mempelajari prinsip-prinsip persuasi dari buku Pak Kevin Hogan yang berjudul: “The Psychology of Persuasion

Untuk memahami perihal cara mempengaruhi orang, kita akan mulai dengan beberapa prinsip persuasi yang menjadi landasan beberapa teknik persuasi lanjutan.

Prinsip-prinsip tersebut adalah: prinsip timbal balik, kontras,

Prinsip Timbal Balik

Prinsip ini bilang bahwa saat seseorang menerima sesuatu yang baik menurut pemikiran mereka, maka orang tersebut akan melakukan respon yang sama kepada Anda.

Tentunya, Anda sudah sering melihat, merasakan atau mendengar perihal prinsip timbal balik ini.

Walapun barang, jasa atau ide itu bukanlah sesuatu yang mewah, tetapi orang yang menerima akan merasa berhutang pada Anda.

Sepanjang apa yang Anda beri itu sesuai dan bernilai pada padangan mereka maka mereka merasakan kewajiban untuk melakukan hal yang sama kepada Anda.

Tentunya, prinsip ini bisa dipergunakan untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain.

Anda tentu sudah banyak melihat contoh-contoh perihal bagaimana orang mempengaruhi orang lain melalui prinsip timbal balik.

Contohnya:

1. Saat Anda datang ke suatu restoran, Anda mau untuk memberikan pendapat Anda tentang menu baru restoran tersebut dengan imbalan bonus makanan,

2. Anda ingin agar teman Anda membantu Anda merapihkan rumah dengan imbalan makan siang.

3. Teman kuliah Anda meminta Anda ikut menemaninya ketemu dosen, nanti siang dia yang akan antar Anda pergi ke perpustakaan.

4. Anak Anda Anda minta untuk membersihkan tempat tidurnya sendiri karena Anda membuat sarapan pagi kesukaanya.

Tentunya, banyak contoh lain yang memaanfaatkan prinsip timbal balik.

Kalau dari sisi penulanabaik itu untuk tujuan baik maupun sebaliknya. Anda bisa lebih waspada dengan pengetahuan perihal prinsip timbal balik ini.

Prinsip Kontras

Prinsip Kontras berarti Anda membandingan sesuatu dengan sesuatu yang lain dengan ciri khas pembeda yang sangat kuat.

Karena kontras, Anda bisa melihat perbedaan dan mengingat perbedaan tersebut sebagai sesuatu yang bernilai dan menguntungkan Anda.

Contoh, Anda membeli kamera seharga Rp3 juta. Setelah Anda putuskan membeli kamera tersebut, salesman menawarkan tambahan garansi dengan cukup membayar, misalkan Rp250 ribu.

Terjadi kontras harga disini, dan Anda pun setuju untuk membayar kamera plus tambahan garansi tersebut.

Keputusan Anda seperti itu terjadi karena pikiran Anda bilang bahwa tambahan garansi sangat murah dibandingkan dengan harga kamera yang Anda beli.

Padahal, ini strategi pemanfaatan dari Prinsip Kontras yang membuat Anda terpengaruh dan bersedia untuk membeli tambahan garansi kamera Anda.

Yang kalau dipikir-pikir untuk apa garansi tambahan tersebut sebenarnya? Bukan begitu?

Contoh lainnya, Anda membeli kamera diskon dengan harga murah dari Rp3 juta menjadi Rp1,5 juta.

Ada kontras terjadi. Dengan diskon sebesar Rp1,5 juta Anda mau membeli kamera tersebut karena  Anda merasa mendapatkan diskon besar Rp1,5 juta.

Padahal, kamera yang sama di tempat lain harganya Rp1,6 juta dengan itu berarti Anda hanya mendapatkan diskon hanya sebesar Rp100 ribu saja.

Inilah manfaat dari belajar cara mempengaruhi orang lain, Anda bisa lebih waspada terhadap penawaran. Bukan begitu? Hehehe…

Contoh kontras dalam kehidupan sehari-hari misalkan, Anda meminta Anak menabung semua uang jajannya setiap hari. Anak Anda tentu merasa keberatan.

Oleh karena bila menabung setiap hari, dia tak bisa jajan. Coba Anda minta untuk menabungnya setengah biasanya dia akan mau.

Prinsip Pertemanan

Yah, namanya juga teman ya kan, Anda mau membantu atau melakukan apa yang bisa Anda lakukan untuk teman Anda.

Ini yang mudah diingat dari prinsip pertemanan maka dari itu, Anda bisa mempengaruhi orang lain dengan menjadi teman.

Namun demikian, prinsip pertemanan tidak saja berbicara perihal “teman kenal” karena “teman” disini juga berarti orang lain yang memiliki pola pikir, ideologi atau perasaan yang sama.

Bila orang yang Anda bujuk merasa bahwa Anda memiliki kesamaan itu semua dengan mereka, biasanya mereka mudah untuk dibujuk dan dipengaruhi.

Misalkan, Anda melihat salesman berpakaian rapi, ramah, dan menyampaikan deskripsi barang sesuai dengan apa yang Anda mau. Itu berarti, Anda suka dan Anda mau membeli barang tersebut.

Prinsip Ekspektasi

Nah ini kelanjutan dari Prinsip Pertemanan.

Secara singkat, prinsip Ekespetasi berkata bahwa orang lain akan melakukan sesuatu berdasarkan ekspetasi/harapkan. Bila ekspetasi baik maka motivasi akan terbentuk kuat.

Contoh, ketika seseorang yang Anda percayai atau hormati mengharapkan Anda untuk melakukan suatu tugas, Anda akan cenderung memenuhi harapannya tersebut. Bukan begitu?

Dengan demikian, buatlah ekpetasi yang selalu positif dan baik bila Anda ingin membujuk orang mau mengikuti Anda.

Jaga selalu ekspetasi Anda untuk selalu positif agar menjadi pemicu orang untuk melakukan sesuatu.

Saat Anda meminta orang lain untuk berubah, berikan ekspetasi apa yang Anda inginkan dan tanya apa eskpetasi mereka lalu jadikan itu motivasi

Prinsip ekspetasi paling bagus saat Anda memberikan nasehat kepada orang lain untuk mengikuti Anda.

Baca juga:  

Prinsip Asosiasi

Pada prinsip asosiasi, orang cenderung menyukai barang, jasa atau ide yang didukung oleh orang lain yang mereka suka atau hormati.

Mudahnya, ada yang endorse-lah!

Terkadang kualitas menjadi nomor 2, sebab yang penting adalah mereka bisa mengasosasikan barang, jasa atau ide tersebut kedalam benak mereka dengan mudah.

Bukankah, sepatu merek “nike” yang dipakai pemain basket dunia akan lebih laku dari sepatu merek lain? Pastinya, tetapi apakah karena mereknya? Belum tentu.

Itu terjadi karena orang bisa mengasosiasikan apa yang akan mereka rasakan dengan menggunakan sepatu tersebut saat ini juga dengan membayangkan dirinya sama seperti pemain basket tersebut.

Sama halnya dengan nasehat/saran, setiap nasehat/saran yang berasal dari sumber orang ahli akan lebih didengar daripada nasehat yang sumbernya dari Anda sendiri.

Dengan demikian, Anda bisa mempengaruhi orang lain dengan membuat mereka melihat Anda, produk Anda, jasa atau ide Anda sebagai sesuatu yang bisa ditautkan kepada orang terkenal, ahli dan berpengalaman.

Inilah contoh penerapan dari prinsip asosiasi. Buatlah semua yang Anda bilang itu merujuk terhadap sesuatu atau seseorang terkenal. Biasanya, orang akan lebih mau terpengaruhi.

Prinsip Konsistensi

Prinsip Konsistensi bilang bahwa orang selalu mau untuk bisa konsisten terhadap apa yang telah mereka ucap dan lakukan walaupun sekarang ini kebenarannya diragukan atau telah mengalami perubahan.

Bila mereka berkata “A” yang sudah “A”. Orang lain tak bisa merubahnya kecuali bila mereka sendiri yang mau mengubahnya.

Contoh:

Ibu: Saya mau beli laptop

Salesman: Berapa anggaran yang ibu punya?

Ibu: Laptop harga 5 juta.

Bila si ibu bilang laptop harga 5 juta maka laptop lain tidak akan membuatnya bergeming kecuali ada yang bisa membuatnya berubah pikiran karena memiliki nilai yang menurut si ibu lebih baik entah itu desainnya atau diskonnya… hehehe

Dengan demikian, salesman bisa lebih fokus terhadap anggaran si ibu sebab dengan itu salesman tak perlu lagi menyakinkan si ibu untuk membeli laptopnya.

Dengan prinsip ini, mempengaruhi orang lain menjadi sangat mudah. Buatlah komitmen dari orang lain bila Anda ingin mereka mengikuti Anda berdasarkan atas apa yang telah diucapkan atau dilakukannya.

Contoh:

Anda: Besok ikut ya ke perpustakaan,

Teman Anda: Malas ah…,

Anda: Apa yang bisa bikin loe mau ikut?,

Teman Anda: Loe jemput gw deh besok,

Anda: Ya udah besok gw jemput…

Dengan seperti, masa iya teman Anda tetap tidak mau menemani Anda kalau besoknya Anda datang jemput?

Bisa aja si, tapi itu berarti dia bukan orang yang konsisten atau memang ternyata ada sebab lain yang menghalangi.

Yang menjadi kunci diprinsip ini adalah, bagaimana cara Anda untuk membuat pertanyaan yang bisa membuat mereka mau menerima bujukan Anda.

Teknik pertanyaan ini merupakan teknik tingkat lanjut perihal bagaimana Anda mempengaruhi atau membujuk orang lain. Next time kita bahas lebih lanjut.

Prinsip Kelangkaan

Ketika seseorang merasa bahwa sesuatu yang dia inginkan terbatas jumlahnya, dia percaya bahwa sesuatu tersebut memiliki nilai yang lebih besar buat mereka.

Prinsip kelangkaan sudah sering Anda lihat dan dengar lah ya. Kenapa kok harga cabe bisa naik? Oh ternyata cabe lagi langka di pasaran dan kenapa harga bensin tinggi? Bensinnya lagi ditahan oleh pengumpul jadi susah di cari.

Lain sisi, kenapa orang mau ikut saran Anda? Oleh karena saran Anda itu belum banyak orang lain tahu. Saran Anda ini masih rahasia.

Dengan kata lain, Anda bisa mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu karena nilainya besar tidak banyak orang lain yang bisa mendapatkannya (langka bro…)

Prinsip Kesesuaian

Kebanyakan orang cenderung menyetujui proposal, produk, atau layanan yang mayoritas orang atau mayoritas kelompok dapat menerimanya.

Oleh karena itu, Bila Anda mau mempengaruhi orang lain untuk membeli produk Anda, yakinkan mereka bahwa produk Anda itu layak dan memang digunakan oleh orang lain.

Prinsip Kekuasaan

Demikian juga Prinsip Kekuasaan, Prinsip ini menyatakan bahwa orang akan menyetujui sesuatu atau ikut kepada mereka dianggap memiliki otoritas, kekuasaan atau keahlian.

Itulah mengapa, dokter lebih dipercaya pasiennya, dosen memiliki pengaruh besar di depan mahasiwanya atau ustadz menjadi panutan bagi murid-muridnya.

Anda mau punya pengaruh yang kuat kepada orang lain? Maka cobalah untuk memiliki atau seolah-olah memiliki otoritas, kekuasaan, keahlian ataupun pesona tertentu.

Ketika Anda memiliki persona yang kuat, Anda akan dianggap kuat dan bisa mempengaruhi orang lain.

Kesimpulan

Kemampuan mempengaruhi atau membujuk orang lain itu bisa Anda kuasai dengan syarat Anda yakin pada diri Anda sendiri.

Paling tidak, Anda perlu memiliki beberapa syarat sebagai cara Anda mempengaruhi orang lain:

  • Percaya Diri,
  • Keahlian,
  • Bisa Disukai,
  • Punya kesamaan,
  • Mudah Dipahami,
  • Dapat dipercaya, dan
  • Terbuka.

Setelah itu tak kala penting adalah kemampuan menguasai aspek non-verbal:

  • Bahasa tubuh baik,
  • Mau Mendengarkan,
  • Suara Terjaga,
  • Berpenampilan Baik.

Gunakan beberapa prinsip persuasi berikut sebagai cara mempengaruhi orang lain:

  • Timbal Balik,
  • Kontras,
  • Pertemanan,
  • Ekspetasi,
  • Asosiasi,
  • Konsistensi,
  • Kelangkaan,
  • Kesesuaian,
  • Kekuasaan.

Demikian sahabat, perihal bagaimana cara mempengaruhi orang lain.

Prinsip persuasi Pak Kevin tersebut hampir mirip dengan seni membujuk dari Pak Robert Cialdini.

Next kita bahas teknik persuasi lainnya.

Baca juga :

Salam…

Image by Diggity Marketing from Pixabay

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights