contoh publik speaking
Communication Skills

Contoh Publik Speaking Dengan Gaya Bercerita

Contoh publik speaking selalu dicari orang setiap kali ada kegiatan workshop agar tidak muncul rasa apatis.

Kenapa selalu muncu rasa apatis?

Oleh karena, setiap presenter kerap kali hanya akan menampilkan presentasi power point dengan  banyak bullet points dan huruf kecil-kecil yang bikin mata memincing.

Sudah itu, mereka hanya membaca kembali bullet points itu pada saat melakukan presentasi dan kita hanya mendengarkan tanpa mengerti lebih dalam pesan apa sebenarnya yang hendak disampaikan si presenter.

Rasa ngantuk bisa ditahan dalam 10 menit pertama, tetapi kalau sudah lewat dari 15 menit mata ini sudah lagi ditahan. Hehehe..

Selain rasa ngantuk yang datang, rasa bosan dan jenuh menjadi teman berikutnya. Konsentrasi tidak lagi ke presenter, tetapi pikiran mulai asyik mencari aktivitas sendiri agar rasa bosan itu bisa segera pergi.

Handphone menjadi teman setia untuk menghabiskan waktu selama presentasi, atau kalau boleh membuka laptop akan lebih terpenuhi hasrat untuk menghindari rasa bosan itu.

Contoh Publik Speaking Dengan Presentasi PPT

Menjadi kebiasaan bersama Anda dan saya juga barang kali, slide presentasi power point baru dibuat begitu mendekati hari pelaksaan presentasi.

Maklum, kita bukan orang pemasaran yang setiap hari dihadapkan pada kegiatan presentasi dan begitu ahli dalam membuat slide.

Kita sudah mencoba membuat presentasi yang lebih bagus lagi, tetapi ternyata butuh ilmu tambahan yang wajib dipelajari dulu dengan konsekuensi pembuatan slide akan lebih lama lagi padahal waktu sudah sangat mepet.

Makanya tidak heran, slide untuk presentasi yang dibuat team saya pun menjadi sekedar bullet points lagi.

Slide presentasi dalam bentuk bullet points harus direview si Bos pula. Ini juga menjadi kendala sebab Bos kadang masih berorientasi kepada bullet points dan reviunya kadang suka lama.

Beda orang beda pemikiran meskipun akhirnya slide bullet points kita bisa disetujui atasan. Namun, saking jemunya dengan slide bullet points, saya bertekad untuk mencoba gaya presentasi baru.

Gaya Bercerita 

Saya hanya akan mengambil satu atau dua point paling penting saja di slide. Selebihnya, saya akan bercerita dan memberikan ilustrasi perihal kenapa saya mengangkat topik tersebut dalam presentasi saya.

Dalam dua atau tiga hari  sebelum hari H,  saya mencari dan melatih apa yang mau saya ceritakan sebagai ilustrasi dari bullet points di slide saya nanti.

Hal itu saya lakukan terus dimana ada kesempatan. Saat pagi pergi ke kantor, saat istirahat makan siang, saat pulang ke rurmah. Bahkan saat berada di kamar mandi.

Kata orang harus banyak berlatih biar menjadi pakar. Ini terus yang saya lakukan selama beberapa hari. Bukan berlatih di depan cermin, tetapi cuma membayangkan saja mau bicara apa saat presentasi nanti.

Semoga berbicara di depan umum nanti bisa seperti seorang leadership yang baik 🙂

Tibalah saat saya harus melakukan presentasi. Yakinlah bisa karena sudah latihan berkali-kali.

Tiga Tahap Publik Speaking

Presentasi kemudian saya sampaikan dengan tahapan – tahapan dan contoh publik speaking sebagai berikut:

  1. Pembukaan: saya memberikan penekankan pada apa yang mau disampaikan ke audiens agar mereka lebih memperhatikan presentasi saya.
  2. Di inti masalah: saya menyampaikan presentasi dengan lebih banyak bercerita dan memberikan contoh-contoh kasus dengan tetap memperhatikan limit waktu.
  3. Pada akhir presentasi : saya memberikan kesimpulan dari presentasi saya biar audiens benar-benar memahami pesan dalam  presentasi saya.

Oke mantap sudah. Semua audiens terlihat memperhatikan. Tidak ada yang mengantuk dan sesi tanya jawab cukup ramai karena setiap audiens ikut serta secara aktif memberikan pertanyaan, tanggapan atau menambahkan jawaban dari setiap pertanyaan yang muncul.

Waktu juga yang akhirnya membatasi sesi tanya jawab tersebut.

Big applause dari para audiens setelah saya menutup presentasi saya. Alhamdulillah audiens memberikan apresiasi yang baik.

Bahkan dengar-dengar Direksi pun menyatakan apresiasinya melalui sang sekretarisnya buat saya. Presenter lain setelah saya malah mencontoh teknik presentasi saya.

Mereka tidak lagi membacakan satu per satu point-point yang ada di slide, tetapi mencoba mengambil intisarinya saja kemudian memberikan cerita dan contoh kejadian yang pernah ada atau dihadapi di dalam pekerjaan mereka sehari-hari.

Kesimpulan Publik Speaking

Saya yakin teman-teman semua juga bisa menerapkannya. Gaya presentasi dengan bercerita sepertinya lebih menarik untuk didengar apalagi kalau kita bisa menyisipkan humor dalam cerita kita.

Betul tidak?

Coba ingat waktu kita kecil dulu. Anda pasti serius menyimak setiap cerita dari Bapak/ibu kita.

Bahkan sampai sekarangpun, seseorang yang pandai bercerita selalu menyita waktu kita untuk didengarkan.

Iseng-iseng Googling. …Wow … ternyata gaya presentasi dengan bercerita merupakan salah satu gaya presenter hebat “Steve Jobs”.

Dia memang selalu memasukkan unsur bercerita dalam presentasinya sehingga mampu menyedot perhatian dari para audiens.

Hebatnya lagi dia bisa bercerita dengan slide yang sangat visual. Tidak ada orang yang terpaku pada slide.

Semua tetap asyik memperhatikan dan memahami pesan apa yang disampaikan Steve Jobs.

Bila Anda ingin lebih lanjut mengetahui teknik presentasi Steve Jobs tersebut bisa Anda baca disini ya.

Salam…

image by pixabay

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights