cara menjadi pintar
Self Development

Cara Menjadi Pintar Dalam Waktu 2 Menit Ini Ajaib

Cara menjadi pintar tentu menjadi sesuatu yang kerapkali ditanyakan oleh orang banyak.

Metode “priming” bisa membantu Anda menjadi lebih pintar dalam waktu cepat.

Apa dan bagaimanakah metode “priming”? Sebelum membahas lebih detail ada baiknya Anda simak pertanyaan berikut.

Pernahkan Anda mengalami keadaan kalau Anda tiba-tiba menjadi takut pergi ke kamar mandi sendirian sesudah Anda menonton film bertema hantu?

Atau sebaliknya,

Anda menjadi begitu bersemangat untuk pergi ke suatu tempat wisata setelah menyaksikan keindahan tempat tersebut dalam suatu acara di televisi?

Nah, kenapa bisa begitu ya?

Itulah yang di dalam bahasa psikologi dikenal sebagai “priming”, yakni ingatan yang terpicu karena suatu hal tertentu (stimulus). Ada stimulus film horror atau film traveler yang memincu Anda kembali sehingga Anda melakukan atau perasakan hal tertentu.

Apa yang Anda tonton di film hantu masuk ke dalam ingatan Anda tanpa Anda sadari, kemudian terpicu oleh suatu hal tertentu yang akhirnya mempengaruhi kembali pikiran Anda sehingga Anda pun jadi takut ke kamar mandi sendirian.

Perhatikan Pengaruh Lingkungan Terhadap Cara Menjadi Pintar

Semua yang ada di lingkungan sekitar Anda: orang, benda, suara, kejadian tertentu dan lain sebagainya yang Anda lihat, rasa atau alami bisa masuk  ke dalam ingatan tanpa Anda menyadarinya.

Begitu ingatan itu terpicu oleh suatu stimulus, pada gilirannya dia akan mempengaruhi pikiran dan tindakan Anda.

Oleh karena itu, mendengar orang bicara perihal kisah misteri, menonton film horor atau membaca ceritanya di koran barangkali, bisa membuat Anda jadi penakut padahal sebelumnya Anda tidak penakut seperti itu.

Sebaliknya, mendengar, melihat dan mengamati seorang yang tiada pernah ada rasa takutnya juga bisa membuat Anda menjadi pemberani di kegelapan malam.

Inilah dua sisi dari “priming” yang dampaknya bisa buruk dan baik buat Anda.

Tinggal bagaimana cara Anda mengelola atau mengkondisikan lingkungan Anda agar tetap positif karena itulah yang terbaik.

Cara Menjadi Pintar dengan “Priming” Positif

Ada dua sisi dari “Priming” yakni yang positif dan negative. Tinggalkan yang negative perkuat yang positif.

“Priming” positif bisa disiasati untuk memicu dan melakukan hal-hal terbaik saat Anda membutuhkannya.

Salah satunya seperti apa yang dihasilkan dari suatu percobaan psikologi berikut ini.

Ada percobaan yang dilakukan oleh peneliti dari Belanda, Ap Dijksterhuis and Ad Van Knippenberg, penelitian mereka bisa membuktikan bahwa melakukan “priming” positif bisa berdampak baik pada pola pikir dan tingkah laku Anda.

Percobaan mereka menyimpulkan kalau Anda misalkan melakukan “priming” jati diri seorang professor, maka hal itu bisa membuat Anda lebih pandai dalam ukuran skala pengetahuan umum.

Ceritanya begini,

Percobaan “Priming” Positif

Percobaan mereka seperti percobaan lainnya melibatkan beberapa orang partisipan.

Para partisipan tersebut diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan, lalu jawaban atas pertanyaan tersebut dinilai dan diukur.

Uniknya, beberapa partisipan diminta terlebih dahulu untuk memikirkan tipikal jati diri seorang profesor.

Mereka diminta untuk membuat list perihal tingkah laku, gaya hidup dan atribut jati diri dari seorang profesor (memicu ingatan positif perihal profesor yang ada di dalam ingatan).

Anda tentu juga tahu dong bagaimana si sang professor itu? Mudahkan mengingatnya?

Dan, sebagai pembandingnya..

Beberapa partisipan lain diminta untuk memikirkan jati diri seorang sekretaris yang juga pandai, tetapi tidaklah sepandai seorang profesor.

Kenapa yang dipilih jati diri profesor dan sekretaris bukan yang lain? Tentunya ini sudah berdasarkan hasil survei, jadi tidak perlu dibahas ya. Hehehe…

Nah, partisipan tersisa lain tidak diminta untuk melakukan “priming” apapun. Mereka langsung mengerjakan soal saja.

Kita simpulkan kembali: Ada 3 kelompok partisipan yakni mereka yang melakukan priming jati diri seorang professor, mereka yang melakukan priming jati diri seorang sekertaris dan mereka yang tidak melakukan priming apapun.

Hasil Percobaan

Dan hasil adalah adalah…

Para partisipan yang memikirkan jati diri seorang profesor mendapatkan nilai lebih tinggi daripada partisipan kelompok yang memikirkan jati diri seorang sekretaris dan kelompok yang tidak melakukan “priming” sama sekali.

Terbuktikan.. kalau melakukan “priming” positif sebagai contoh penelitian diatas yakni dengan memikirkan jati diri seorang profesor bisa para partisipan bisa mendapatkan nilai yang tinggi. Begitu juga bila Anda melakukannya..

Dan, tidak itu saja.

Percobaan selanjutnya membuktikan bahwa semakin lama waktu para partisipan melakukan “priming” jati diri seorang profesor (dibedakan menjadi 2 dan 9 menit), maka nilai yang didapat juga semakin baik.

Kenapa bisa begitu?

Kalau membaca hasil risetnya dikatakan bahwa dengan melakukan “priming” jati diri seorang profesor maka hal tersebut:

  1. Memicu para partisipan untuk lebih konsentrasi dan berpikir lebih mendalam untuk menjawab setiap pertanyaan,
  2. Membuat para partisipan mampu menggunakan strategi yang lebih baik dalam memilih jawaban (karena efek berpikir lebih dalam), dan
  3. Menjadikan para partisipan lebih percaya diri dengan kemampuan mereka.

Jadi percaya diri dan tetap jaga pikiran positif sangat perlu ternyata. Jangan menggangap diri lemah atau “stupid“.

Hal ini malah berbahaya karena bila Anda melakukan priming bahwa Anda “stupid“, jadilah malah “Stupid

Percobaan selanjutnya membuktikan hal tersebut!

Para partisipan lain yang diminta melakukan “priming” sebagai seorang yang “stupid” memang hanya memperoleh nilai-nilai yang rendah daripada partisipan lain yang melakukan “priming” jadi diri seorang profesor diatas.

Bagaimana sahabat sekalian? Apakah sependapat dengan hasil percobaan tersebut?

Lengkapnya bisa dibaca disini yah, hasil penelitian tersebut. Semoga menginpirasi dan mudah praktis diimplementasikan.

Selain itu Anda juga bisa membaca bagaimana mencapai pikiran tenang dalam waktu cepat dalam artikel lagin disini.

Salam

Den Hendra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights