cara berbicara yang baik
Communication Skills

Cara Berbicara Yang Baik Agar Tak Habis Bahan Bicara

Cara berbicara yang baik kali ini bermaksud menjawab satu pertanyaan yang terus mengelitik perihal bagaimana cara agar Anda tidak kehabisan bahan bicara?

Mau bicara apa lagi kira-kira agar percakapan Anda bisa terus berlangsung dengan aman?

Kok bisa ya, tahu-tahu Anda kehabisan bahan bicara terutama dengan orang yang baru saja di kenal?

Uniknya lagi, Anda sudah berpikiran terbuka dan menempatkan diri sebagai pribadi yang ramah.

Anda sudah menerapkan pola pikir sebagai orang yang menyenangkan untuk berteman seperti saran dari Igor Ledochowski.

Namun, jawaban yang Anda terima dari orang yang Anda ajak bicara itu hanya singkat-singkat saja.

Bingung deh mau berbicara apalagi jadinya. Anda perlu cara berbicara yang baik untuk mengatasi kendala ini.

Rumus Ajaib Untuk Cara Bicara Baik

Ada tidak ya cara atau rumus ampuh yang bisa digunakan oleh Anda agar Anda bisa memulai dan menjaga percakapan dengan baik?

Rumusan yang selalu bisa Anda gunakan dimanapun dan kapanpun saat Anda berbicara dengan siapapun?

Ada tidak rumusan atau formula yang bisa Anda gunakan saat berbicara dengan orang yang sudah Anda kenal ataupun orang yang baru saja Anda kenal?

Dan Anda bisa menggunakannya saat bicara di kampus, di kantor, di seminar atau di manapun juga, Anda tetap bisa menggunakan formula tersebut.

Ada tidak ya rumus atau tips cara berbicara yang baik untuk menjawab pertanyaan Anda itu?

Rumus untuk tips bicara baik tersebut ternyata ada.

Saya dapat dari teman saya Marcus Oakey, pengasuh website yourcharismacoach.com saat saya lihat-lihat lagi website-nya beberapa waktu lalu.

Nah, apa dan bagaimana rumusannya tersebut? Cukup Anda ingat rumus berikut ini saja:

Repetisi + Pernyataan Pribadi + Pertanyaan

Bagaimana mengaplikasikannya?

Pada intinya, Anda mencoba melakukan repetisi atau pengulangan atas jawaban teman bicara Anda.

Kemudian dari jawaban tersebut, Anda buat pernyataan pribadi lalu ajukan pertanyaan lagi.

Ulangi lagi jawaban mereka, buat pernyataan pribadi lalu buat pertanyaan lagi, begitu seterusnya.

Semua mengandalkan kemampuan mendengarkan aktif Anda.

Pikiran Anda harus Aktif, tetapi tetap santai, alami dan tidak usah kaku.

Anda tidak harus mengikuti urutan-urutan tersebut. Anda bisa ganti-ganti urutannya sesuai kondisi dan konteks yang terjadi.

Ilustrasi 1 Cara Berbicara Yang Baik

tips bicara baik

Saya pernah mencoba rumus tersebut saat bertemu dengan seorang Partner Auditor Perusahaan tempat saya bekerja.

Kita baru bertemu lagi setelah hampir setahun tidak pernah bertemu (katakan saja beliau Bapak T).

Percakapan kami adalah sebagai berikut:

Saya : Halo Pak. Apa kabar? Anda datang sangat tepat waktu ni.

Bapak T: Kabar baik pak. Kabar bapak gimana?

Saya: Kabar baik juga pak. Lagi sibuk apa ni pak sekarang? (pertanyaan)

Bapak T: Iya ni pak, Masih ada beberapa klien audit juga. Jadi ya, tetap sibuk sampai sekarang.

Saya: Wah masih banyak kerjaan audit? (Repetisi). Kalau kita, baru saja selesai melakukan paparan publik pak. Maklum sudah tanggal segini bos-bos banyak yang sudah mau pada liburan, jadi baru kemarin kita selesai melakukan paparan publik (pernyataan pribadi). Kalau bapak tidak ada rencana liburan ni? (pertanyaan).

Bapak T: Tidak ada pak. Sibuk sudah menjelang akhir tahun ini.

Saya: Ya begitulah pak kalau jadi Auditor ya? (pernyataan pribadi). Sibuk terus menjelang akhir tahun (repetisi), Tapi apa emang setiap tahun begitu pak? (pertanyaan).

Anda lihat bahwa urutannya bisa saya balik-balik agar tidak kaku dan monoton.

Buatlah mengalir saja.

Kadang-kadang bertanya didepan, kemudian mengulang jawaban, bikin lagi pernyataan baru bertanya lagi.

Begitu seterusnya.

Ilustrasi 2 

Itu tadi ilustrasi pembicaraan dengan orang yang sudah saya kenal.

Dengan orang yang baru dikenal pun saya pernah coba pakai rumusan:

Repetisi + Pernyataan Pribadi + Pertanyaan.

Kebetulan pas saya selesai nge-gym ada orang di ruang ganti (katakan saja bung H). Orangnya baik dan terbuka untuk diajak bicara.

Daripada diem-dieman mending saya tanyakan sesuatu dan memulai percakapan berikut:

Saya: Wah mas, rajin banget ni. Nga berenang?

Bung H: Tidak pak (singkat doang jawabannya)

Saya: Wah tidak berenang (repetisi), tetapi main alat dong ya? (pernyataan pribadi)

Bung H: Iya pak (singkat lagi)

Saya: Belajar dimana main alat fitness? (pertanyaan). Belajar sendiri atau baca-baca buku? (pertanyaan)

Bung H: Ya tanya-tanya saja pak. Dulu juga ada teman yang udah pada jago main alatnya. Saya tinggal tanya ke mereka. Cuma sayang, mereka sekarang udah pada tidak fitness di sini lagi.

Saya: Wah, dulu banyak ya (repetisi). Saya pernah baca tuh perihal Deddy Cobuzier OCD (pernyataan pribadi). Benar nga tuh mas kalau angkat beban harus yang paling berat yang kita mampu? (pertanyaan)

Bung H: Ya kalau saya si mulai hitungan sedikit dulu, baru kemudian tambahin hitungan dan bebannya. Ntar kalau sudah cape baru ganti alat lain.

Saya: Oh gitu mas, harus yang sedikit dulu baru ditambah lagi bebannya ya (repetisi). Ada minum suplemen nga? (pertanyaan). Biasanya kan ada tuh suplemen tambahan (pernyataan pribadi).

Begitulah seterusnya.

Coba perhatikan kalau pertanyaan Anda sudah menyangkut sesuatu yang menarik minat teman bicara Anda, keahlian mereka atau hobi mereka, maka biasanya teman bicara Anda mulai bicara panjang lebar memberikan jawaban.

Dan, kalau sudah begini ada saja ide percakapan yang akan muncul dengan sendirinya.

Kesimpulan Cara Berbicara Yang Baik

Kira-kira begitu para sahabat semua. Ingat dan gunakan rumus :

Repetisi + Penyataan Pribadi + Pertanyaan

agar percakapan Anda mengalir lancar.

Aktifkan pendengaran, bayangkan setiap jawaban, bikin pernyataan dan mulai bertanya lagi.

Silahkan bila Anda pun mau mencobanya. Hasil akhir tidak usah dipikirkan. Mau berhasil apa tidak yang penting kita sudah berpikiran terbuka dengan orang lain.

Dan alangkah mudahnya bila tips bicara baik diatas juga dikombinasikan dengan kedekatan yang bisa dibangun saat Anda berkomunikasi dengan siapapun seperti artikel lalu disini.

Semoga berkenan di hati.

Photo credit: pixabay

26 Comments

  • joe

    luar biasa…artikel-artikel disini sangat bermanfaat.
    terimakasih banyak…

  • Komari Ari

    Wao keren…….tadinya aku selit bisa bicara dengan orang2 baru, apa lagi strata setatus sosialnya tinggi, sekarang oke oke aja sejak baca artikel ini, wao sekali lagi keren…..

    • Papa Addin

      Terima kasih Ari, sudah membaca dan memberikan komentar bahkan berdasarkan hasil praktek langsung ya. Keep reading and sharing.

  • awal

    Sangat bermanfaat, referensi yg cukup utk tambahan pngetahuan

    • awal

      Sekaligus mau bertanya juga pak, beberapa orang memiliki karakter tersendiri dalam berkomunikasi yg muncul secara alamiah dan telah terbentuk menjadi ciri khas misalnya, terlalu cepat saat berbicara . Beberapa artikel yg saya baca menyarankan latihan kontrol suara untuk kasus tersebut tp bagamaina Pak jika hal demikian sudah menjadi ciri khas seseorang dan secara biologis sudah seperti demikian sejak anak-anak (umur)

  • Papa Addin

    Halo siti, banyak-banyak latihan dan bertemu dengan orang banyak bisa menjadi solusinya.

  • holil

    mantap..
    boleh dicoba nih…
    mudah”n berhsil.

  • hizbul

    terima Kasih bpk. banyak dari artikel bapak yang menambah skill komunikasi dan public speaking sy

  • joens

    Terimakasih pak.. saya akan coba lebih akrab juga trhdp org baru.. mudah2an bisa melatih skill komunikasi saya..

  • yanti blitar

    Kalau saya ini orangnya banyak bicara banget pak kadang kadang sampai kelewat batas…. Dengan membaca artikel bpk insya allah saya aku membelajari sedikit sedikit……

  • Defry

    Pak maksud dri pertanyaan pribadi apa yha sya kurang paham disitu . Bisainta pengertianx sedikit ..?

  • nurul fajari pohan sweet

    sebenarnya saya org nya sangat pendiam…. Kata teman2 kerja saya hanya ngomng jika ada yg penting… Salain itu diam… Sesudah saya baca artikel ini baru saya banyak bicara… Thanks y pak…

  • Jepri Aleski

    Sangat bermanfaat pak artikelnya. Mudah-mudahan lain kali ada tutorial video mengenai communication skills, sebagai bahan belajar pak. Supaya saya bisa praktek sendiri di rumah. Terimakasih banyak

  • Alboin Saragih

    Bagaimana bisa kita mengaplikasikan rumusan tsb.jika pd dasarnya sifat kita pemalu dan minder pd diri sendiri secara fisicly dan minim pd materi pd kehidupan,akhir nya sahabat tidak bertambah dan hanya bergaul di kelas bawah yg minim wawasan..trims

  • teddy

    artikel nya sngat mmbatu saya pa, krna sya itu orang cnderung pndiam pa apali sma orng yang blum knal pasti sya diam, smoga dngn mmbaca artikel ini sya bisa merubah sifat sya yng cnderung pendiam ini dengang orang orang yang baru pa.

  • iim masfian

    Saya banget nie kayakx..soalx saya sering kehabisan bahan buat ngobrol trus bingung deh apa yg mau dibicarakan lagi..mesti mikir gitu kaya albert enstein..heheee..saya termotivasi setelah baca artikel bapak..trimakasih

  • Jo sumarno

    Wah makasi banyak ni artikelnya mendidik sosial bgt . Bisa di bilang calon pembisnis nih kalo suka sosialisasi umum . Like deh bpk sama artikelnya semoga update lgi artikel yg baru . Trim .

  • Rahmat

    Makasih untuk tipsnya. Bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights