Management Skills

3 Bekal Menjadi Manajer Yang Baik Dan Mempesona

Menjadi manajer yang baik tentu saja membutuhkan bekal.

“Selamat anda telah dipromosikan untuk menjadi Manager”, begitu teman saya bercerita perihal dirinya yang baru saja diangkat menjadi seorang Manager Divisi di perusahaannya.

Kira-kira apa yang harus dilakukannya di hari pertama dia memulai jabatan barunya sebagai seorang Manager?

Perubahan posisi dan diangkat menjadi seorang Manager baru di perusahaan tentu menjadi harapan semua pekerja.

Karena, perubahan itu memberikan kebahagiaan dengan kita telah dipercaya untuk mengurusi pekerjaan.

Wewenang kerja menjadi lebih luas, punya anggota team dan  naiknya benefit yang diterima baik uang maupun fasilitas lain tentunya.

Namun, terkadang kita masih terjebak pada gaya kerja lama padahal fungsi seorang manager adalah memimpin suatu team untuk lebih produktif.

Team harus lebih produktif dalam mencapai target kerja tertentu.

Lalu, mau apa kita di hari pertama bekerja sebagai Manager?

Yang terbiasa bekerja sendiri saat mengumpulkan data, menganalisa data kemudian membuat laporan, sekarang hanya cukup tinggal menerima dan mereviu saja.

Jadi, mau seperti apa melakukannya? Apakah harus detail atau cukup melakukannya dengan melihat isu-isu utama dan hanya cukup percaya terhadap kerja anggota saja?

Pertanyaan ini mungkin sama bagi mereka yang baru saja pindah kerja dan memperoleh posisi Manager.

Bagaimana saya harus bersikap dengan anggota lain yang sudah bekerja rata-rata lebih dari 2-3 tahun di perusahaan itu?

Saya ini orang baru yang masih butuh waktu untuk melakukan penyesuaian sebelum bisa bekerja dengan baik.

Para anggota saya sudah paham bagaimana mereka bekerja sehari-hari. Mereka sudah bekerja tanpa harus diberi instruksi.

Lalu fungsi Managerial seperti apa yang saya harus lakukan?

Bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan mampu mengelola para anggota dengan latar belakang budaya, keluarga dan perilaku yang berbeda?

Ada 3 bekal yang harus selalu di siapkan oleh setiap Manager baru ataupun mereka yang ingin menjadi seorang Manager dari pengalaman dan berbagai sumber.

Ketiga bekal tersebut adalah:

Penampilan Anda

Berbusanalah layaknya seorang Manager untuk menunjukkan bahwa Anda adalah seorang pemimpin.

Sebab, berbusana baik akan menampilkan pesona Anda sebagai seorang manager. Anda sekarang merepresentasikan perusahaan Anda bekerja.

Sekarang Anda menjadi duta yang akan lebih banyak berhubungan dengan pihak luar perusahaan Anda oleh karena itu cobalah untuk berbusana yang baik.

Saya dulu pernah menyepelekan hal ini, tetapi seorang teman menyadarkan arti pentingnya untuk berbusana sesuai keadaan.

Berpenampilan baik akan meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi kita.

Hal ini juga berlaku untuk Anda yang berkeinginan untuk menjadi seorang Manager.

Tidak ada salahnya mulai sekarang Anda berpenampilan baik. Membiasakan berpenampilan baik tidak harus dengan busana mahal dan mewah bukan?

Biasa berpenampilan layaknya sebagai seorang Manager akan selalu menjaga motivasi Anda untuk tetap berkarya dengan baik.

Pikiran dan tindakan Anda

Anda harus mulai berpikir dan bertindak layaknya seorang Manager.

Sekarang Anda adalah pemimpin jadi mulailah berpikir bagaimana untuk membuat team lebih produktif.

Mulai ciptakan kedekatan Anda dengan para anggota team Anda.

Coba berbicara dengan mereka perihal pekerjaan, perubahan yang mereka harapkan dan target-target pribadi mereka.

Jadilah pendengar yang efektif. Anda harus menyimak setiap perkataan mereka tanpa berpikir bagaimana memberikan jawabannya.

Dengarkanlah dengan tulus. Kedekatan akan tercipta antara Anda dan para anggota team Anda.

Dari pendekatan tersebut Anda akan bisa menyimpulkan masalah utama yang harus segera diselesaikan.

Masalah itu mungkin sudah lama ada di perusahaan, tetapi karena kesibukan kerja sehari-hari akhirnya tidak ada prioritas untuk menyelesaikannya.

Biarkan team Anda tetap bekerja seperti biasanya, tetapi cobalah buat target untuk menyelesaikan masalah itu, misalkan dengan membuat team khusus atau bekerja di waktu-waktu tertentu.

Oleh karena itu, Anda harus mengetahui apa saja yang dikerjakan oleh para anggota team Anda sehingga bisa tahu di saat apa mereka tidak sibuk dan bisa membantu Anda menyelesaikan masalah yang ada.

Cara Kerja Anda

Mulailah untuk bekerja bagaimana memainkan peranan menjadi manajer yang baik. Delegasikan pekerjaan dan gunakan gaya management by exception.

Bagi pekerjaan Anda dengan baik, bicarakan target-target Anda dengan semua team dan biarkan mereka bekerja tanpa harus Anda awasi dengan ketat.

Anda fokus pada kegiatan strategis dan jangan lagi mencoba untuk terlalu campur tangan dalam hal-hal teknis.

Berikan keleluasaan kepada team Anda untuk menampilkan kreatifitas positif.

Ciptakan faktor-faktor kunci yang akan Anda nilai.

Anda tidak perlu mengatur bagaimana mereka harus bekerja, melarang mereka berbicara dengan sesama team lain, meminta mereka untuk tidak melakukan hal lain.

Meminta mereka selain bekerja dan sebagainya yang sifatnya membatasi mereka bersosialisasi di tempat kerja.

Bukan itu yang harus Anda atur. Yang bisa Anda atur adalah kinerja mereka.

Oleh karena itu, buatlah Key Performance Individu (KPI) untuk masing-masing anggota team Anda. Bila mereka berhasil mencapai target KPI dengan baik.

Kenapa harus repot melarang mereka untuk lebih santai di tempat kerja dan melakukan waktu-waktu luangnya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya kerjanya.

Berikan kebebasan dan tanggung jawab kepada para anggota team Anda agar tetap utuh dengan tetap memperhatikan aturan main.

Berikan juga umpan balik terhadap setiap hasil kerja anggota sehingga mereka merasa dihargai, diberikan keleluasaan penuh tanggung jawab dan memberikan kontribusi berarti bagi perusahaan tempat dia bekerja.

Saya sangat suka dengan ungkapan Walk the Talk dan Lead by Example. Intinya adalah keteladanan.

Masih ingat tulisan perihal belajar leadership dari Umar bin Khattab dan TP Rachmat? Bila belum membacanya bisa membacanya disini.

Berikan keteladan Anda dalam bekerja untuk menciptakan pengakuan dari anggota team yang pada gilirannya mereka akan senang hati mengikuti Anda.

Mungkin dari Anda semua memiliki pendapat lain bagaimana menjadi manajer yang baik? Bila berkenan memberikan komentarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights